Kamis, 25 Desember 2014

10 Th Tragedi Tsunami Terjadi

#History
TEPAT SAPULUH TAHUN LALU, TSUNAMI DI ACEH TELAH TERJADI
SEMOGA AMAL KORBAN DITERIMA DISISI ALLAH
AMIN

26-12-2004: Aceh Diterjang Tsunami

 Satu dekade lalu, terjadi gempa bumi berkekuatan 9,3 SR di Samudera Hindia yang memicu sebuah tsunami. Selain Indonesia,  14 negara lainnya juga merasakan dahsyatnya gempa di Samudera Hindia.

Negara itu antara lain Thailand, Sri Lanka dan India

BBC edisi, Rabu, 24 Desember 2014 melansir wilayah yang paling parah terkena gempa dan tsunami tersebut berlokasi di Aceh, Indonesia. Menurut data dari US Geological Survey (USGS), saat terjadi gempa bumi, energi yang dilepaskan sama dengan 23 ribu kekuatan bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima, Jepang.

Begitu diguncang gempa, orang-orang yang bermukim di Bumi Serambi Mekkah langsung berlarian mencari tempat yang aman dari amukan gempa. Selang beberapa menit, air laut dengan ketinggian lebih dari 30 meter menggulung dan menerjang. Dalam seketika, Aceh luluh lantak.

Saat itu, Aceh bagaikan lautan. Rumah-rumah tenggelam hilang ditelan tsunami. Ratusan ribu manusia dan benda-benda lainnya termasuk tanaman dan hewan dibawa bencana dahsyat itu.

"Waktu itu, enggak ada yang tahu namanya tsunami. Semua teriak, air naik.. air naik..," ungkap Rahmi, mahasiswi yang menyaksikan dahsyatnya gelombang tsunami itu.

Data yang dilansir laman Japan Times menyebut, total korban jiwa yang tewas mencapai 167 ribu orang. Sementara, total korban tewas dari negara lain mencapai 230 ribu orang.

Warga negara dari 38 negara lain, sebagian besar berasal dari Eropa turut kehilangan nyawanya, termasuk 500 orang masing-masing berasal dari Jerman dan Swedia. Sementara, 1,7 juta orang terpaksa kehilangan tempat tinggal.

Paska diterjang bencana, bantuan berbondong-bondong masuk, termasuk dari luar negeri. BBC melansir total bantuan asing yang masuk bahkan mencapai US$7 miliar atau Rp81 triliun. Dana itu, antara lain digunakan untuk membangun 140 ribu rumah bagi warga Aceh di beberapa kota antara lain Banda Aceh, Aceh Besar, Meulaboh, Aceh Utara, dan Lhokseumawe.

Namun, bencana itu, turut membawa perdamaian bagi Aceh. Satu tahun setelah tsunami, Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka akhirnya sepakat meneken nota kesepahaman perdamaian di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005. Sementara, Aceh terus dalam tahap rehabilitas dan rekonstruksi.

Pembangunan Lambat

Namun, hingga satu dekade sejak peristiwa tsunami, pembangunan di Aceh masih dinilai tidak merata. Padahal, berbagai negara telah menggelontorkan dana miliaran dollar untuk membangun Aceh kembali.

Direktur United Nations Development Programme Indonesia, Beate Trankmann, mengatakan, Banda Aceh menjadi daerah yang hampir tak ada bedanya dengan peristiwa tsunami saat itu.

"Kami melihat pembangunan manusia di sana melambat setelah tahun 2008 dibandingkan dengan periode 2004-2008," kata dia dan dikutip harian The Independent.

Ia lalu mengkritik pemerintah daerah Aceh dan Indonesia yang semestinya dapat memanfaatkan segala sumber daya alam yang tersedia di daerahnya untuk dijadikan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya.

===================
===================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar